Eks Ketua PT Manado Dibebaskan Pidana Uang Pengganti, Ini Argumennya

Eks Ketua PT Manado Dibebaskan Pidana Uang Pengganti, Ini Argumennya 

Bekas Ketua Pengadilan Tinggi Manado Sudiwardono tidak dipakai pidana penambahan dari masalah suap yang menjeratnya. Sebab, bekas Ketua PT Manado sudah kembalikan uang suap ke rekening tampungan KPK. 

Pengembalian itu jadi pertimbangan untuk Jaksa Penuntut Umum pada KPK yang menyebutkan Sudi tidak dipakai pidana penambahan berbentuk uang pengganti seperti sudah ditata dalam Pasal 18 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. 

" Sebesar Rp 361. 456. 000, Rp 195. 000. 000 sudah ditransfer ke rekening mandiri (rekening tampungan KPK). Ke-2 tanda bukti itu adalah pengembalian terdakwa yan disetor keluarga lewat Arya, juga SGD 23 ribu sisa pemberian Aditya Moha sebesar SGD 80 ribu waktu operasi tangkap tangan dengan ekuivalen SGD 80 ribu jadi diri terdakwa tidak dijatuhi hukuman uang pengganti, " tutur Jaksa Asri Irwan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (9/5/2018). 

Sudi diindikasikan menyanggupi keinginan anggota DPR dari Partai Golkar Aditya Anugrah Moha yang inginkan supaya sang ibu tidak ditahan oleh Pengadilan Tinggi Manado sepanjang sistem banding. Marlina adalah terpidana korupsi TPAPD Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Atas keinginan itu, bekas Ketua PT Manado ini berikan tarif SGD 80 ribu. 

Aditya juga menyanggupi keinginan itu. Tetapi, sistem hukum Marlina tetaplah jalan, sesaat Aditya inginkan supaya sang ibu bebas dari semua pidana. 

Sudi yang saat itu menjabat jadi Ketua PT Manado menyanggupi keinginan Aditya cuma saja ada tarif penambahan yaitu SGD 40 ribu, seperti sudah dibicarakan terlebih dulu waktu keduanya berjumpa. 

" Pada tanggal 6 Oktober 2017 Aditya Moha mendatangi Hotel Alila, Pecenongan, Jakarta Pusat, lantas ke lantai 12 serta menjumpai ke kamar Sudi lantas keduanya ke tangga darurat serta memberi uang SGD 30 ribu. SGD 10 ribu sedianya sudah disediakan oleh Aditya tetapi jadi jaminan supaya Marlina betul-betul bebas, " tutur Jaksa Ali Fikri.