Mulai sejak mengatasi masalah narkoba yang melilit warga negara Australia, Schapelle Corby, th. 2005 lantas, Hotman Paris tidak tertarik mengatasi masalah sama sekali lagi.
Hotman Paris mengakui tidak ingin sekali lagi melayani client yang tersangkut narkoba.
" Saya sempat membela masalah narkoba paling hebat di Indonesia, Schapelle Corby di Bali. Tapi saat itu memanglah saya terasa hukumannya sangat berat. Tapi mulai sejak itu aku tidak ingin sekali lagi, " tutur Hotman Paris waktu didapati di Crowne Plaza, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (9/5/2018).
Ketentuan Hotman Paris itu bukannya tanpa ada argumen. Pengacara yang identik dengan kemewahan itu terasa kehidupannya sangat dekat dengan narkoba.
Hotman Paris tahu benar kalau profesi jadi pengacara menuntutnya untuk tidak pandang bulu dalam mengatasi masalah. Tetapi, pengacara berumur 58 th. itu tetaplah menginginkan tutup rapat masalah narkoba kurun waktu dekat.
" Meskipun dengan hukum, pengacara tidak bisa menampik perkara apapun karna pengacara itu di buat untuk orang bermasalah, bukanlah untuk pendeta. Jadi tidak salah membela apapun, bahkan juga harus menurut undang-undang. Hanya untuk narkoba entar dahulu. Fikir-pikir dahulu, " tutup Hotman Paris.
Tidak ada komentar