Kepala Tubuh Meteorologi, Klimatologi serta Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan sebaran abu vulkanik Gunung Merapi bergerak menghadap ke selatan menuju ke perairan Samudera Hindia.
" Berdasar pada pantauan dari Satelit Himawari pada jam 14. 00 WIB terdaftar kalau sebaran abu vulkanik Merapi telah mulai menjauh dari Daerah Istimewa Yogyakarta serta telah menghadap ke laut pantai selatan di perairan Samudera Hindia, " tuturnya selesai menghadiri aktivitas di Kampus Jember, Jawa Timur, Jumat sore 11 Mei 2018, ditulis Pada.
Ia menyebutkan udara di Yogyakarta telah mulai bersih dari sebaran abu vulkanik Gunung Merapi karna abu vulkaniknya telah bergerak menjauh ke arah pantai selatan. Berdasar pada citra satelit juga tunjukkan kalau abu vulkanik di sekitaran gunung yang mempunyai ketinggian 2. 930 mtr. dari permukaan laut itu juga telah bersih.
" Abu vulkanik yang menuju ke perairan Samudera Hindia itu akan tidak mengganggu pelayaran karna abu itu cuma beresiko pada jarak pandang saja, tetapi tidak mengganggu mesin kapal yang ada dibawah, " katanya.
Menurut dia, sebaran abu vulkanik itu begitu beresiko untuk penerbangan karna abu yang begitu kecil itu dapat masuk mesin pesawat terbang serta bisa mengakibatkan rusaknya mesin, hingga membahayakan keselamatan penumpang.
" Potensi yang paling beresiko efek sebaran abu vulkanik itu yaitu penerbangan udara karna abunya bisa mengakibatkan kerusakan mesin pesawat terbang, bahkan juga Bandara Adisucipto infonya barusan pernah ditutup, tetapi siang hari ini saya belum juga memperoleh info apakah telah di buka atau belum juga, " tuturnya.
Tidak ada komentar