Kawah Sileri di pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali meletus, Minggu siang, 1 April 2018, dengan type letusan freatik, sama dengan pada 2 Juli 2017.
Ketinggian semprotan lumpur serta material yang lain juga persis 150 mtr.. Letusan itu seakan mengulang letusan sembilan bln. kemarin. Bedanya, letusan kawah yang ada di Desa Kepakisan Kecamatan Batur.
Banjarnegara kesempatan ini tidak didahului dengan penambahan kesibukan seismik ataupun sinyal tanda vulkanik yang penting. Kesibukan kegempaan normal, demikian halnya dengan suhu kawah yang terpantau cuma sedikit bertambah.
Letusan freatik Kawah Sileri dimulai keluarnya asap berwarna kelabu dengan ketinggian sekitaran 90 mtr., dibarengi asap putih tidak tipis, desakan asap kuat dengan ketinggian sekitaran 200 mtr..
Seismograf digital Stasiun Sileri merekam data gempa letusan freatik pada jam 13. 42 WIB, dengan Amax 9. 3 milimeter, waktu 51. 95 detik. Pada jam 13 : 43 WIB, Stasiun Pangonan juga merekam gempa letusan freatik, dengan Amax 4. 8 milimeter, waktu 37. 92 detik.
Letusan Kawah Sileri pada 2 Juli 2017, dibarengi juga dengan kenaikan temperatur kawah yang cukup penting. Kegempaan juga bertambah. Saat itu, Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengambil keputusan status Kawah Sileri jadi Siaga (Level II).
Tidak ada komentar