Sabtu (31/3/2018), juga akan jadi seri pembuka gelaran 76 Indonesian Downhill musim 2018 di lokasi New Selo, Boyolali. Track yang terdapat di kaki Gunung Merapi ini diambil karna dipandang dapat meningkatkan adrenalin penggemar berolahraga ekstrim, terutama downhill di Indonesia.
Direktur Indonesian Downhill, Parama Nugroho, menerangkan Urban Downhill adalah versus enteng dari disiplin Downhill yang sampai kini di kenal. Menurut pria yang akrab disapa Nunung itu, urban downhill umumnya dikerjakan di lokasi masyarakat atau obyek wisata yang dikunjungi banyak
“Urban Downhill itu lebih ke light downhill, versus enteng dari berolahraga downhill. Keduanya sama mencari pembalap paling cepat hingga ke finis, tapi Urban Downhill diselenggarakan ditempat yang lebih gampang dijangkau, maksudnya adalah untuk mengenalkan downhill ke pengagum sepeda gunung (MTB), ” tuturnya.
Dalam arena ini, tingkat kesusahan track di buat lebih enteng, dengan tantangan yang tidaklah terlalu susah. Tetapi, pembalap juga memperoleh kesempatan untuk menghadirkan tindakan terbaiknya. Hal semacam ini berniat dikerjakan untuk merangsang partisipasi rider pemula.
“Harapannya memanglah mereka yang tertarik serta barusan tekuni sepeda gunung berani coba serta rasakan downhill, ” tutur Nunung sekali lagi.
Karna dikatakan sebagai versus enteng, track di moment Urban Downhill di buat lebih pendek. Bila umumnya panjang track yaitu minimum dua km. untuk downhill reguler jadi track urban downhill rata-rata panjangnya cuma satu km saja.
Tidak ada komentar