System pendidikan berbasiskan kurikulum madrasah yang berada di Indonesia rupanya disukai oleh negara-negara di lokasi Asia Tenggara, sekian pembicaraan yang di sampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Isom Yusqi.
" Terlebih di Filipina, menginginkan kurikulumnya sama juga dengan disini, " tutur Isrom di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, baru saja ini.
Disamping itu, Kasubdit Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Ahmad Hidayatullah, menyebutkan sepanjang sepuluh th. paling akhir banyak negara asing yang pelajari kurikulum madrasah yang berada di Indonesia.
Negara-negara asing itu, kata Ahmad, pelajari kurikulum madrasah di Indonesia karna alur pembelajarannya yang muthakir.
Negara-negara itu mengharapkan murid-murid sekolah diluar negeri dapat mendatangkan lulusan yang cinta kedamaian, yang toleransi serta memegang nilai keislaman yang teguh.
" Itu yang buat mereka tertarik, " ucap Ahmad. Filipina, Norwegia, Sudan, Thailand, serta Malaysia, adalah segelintir negara yang mengharapkan kurikulum madrasah Indonesia diputuskan di negara mereka.
" Malaysia serta Thailand telah mulai booking, " kata Ahmad. Menurut Ahmad, madrasah sekarang ini telah sejejar dengan sekolah umum. Sebab, dari sisi prestasi, kata Ahmad, siswa madrasah sering tampak jadi juara umum di olimpiade sains.
Tidak ada komentar