Cerita mistis menyebar bersamaan sulitnya memburu harimau Bonita. Cerita mistis itu mengedar di kelompok warga di Dusun Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, mulai sejak Bonita menelan dua korban.
Harimau Bonita tidak dapat ditembak meskipun petugas telah ada pada jarak 3 mtr.. Demikian halnya dengan peluru bius yang sempat ditembakkan, cuma terlontar sekitaran 4 mtr..
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono membetulkan peristiwa itu. Haryono juga bercerita susahnya Bonita ditembak.
Peristiwa pertama dihadapi pada Februari 2018. Waktu itu, tim pencari jejak bertemu segera dengan Bonita dengan jarak lebih kurang 3 mtr.. Pernah 2 jam tim di tempat harimau Bonita dengan tempat penyerang.
Kepanikan muncul, dimana seseorang anggota yang memegang senjata api berpeluru tajam sangat terpaksa menembak karna jarak harimau Bonita telah meneror. " Senjata meletus, tapi anehnya tidak keluarkan peluru. Aneh juga memanglah, semestinya keluar peluru bila ditembakkan, " jelas Haryono.
Peristiwa selanjutnya pada Sabtu 10 Maret 2018 saat warga bernama Yusri diterkam. Saat itu petugas telah membidik harimau Bonita dengan jarak tembak terarah. Senjata bius diletuskan sesudah Bonita terbidik. Tetapi, senjata bius cuma terlontar sekitaran 4 mtr. saja.
Tidak ada komentar