Terkecuali kendaraan pribadi serta transportasi massal, ojek on-line yaitu satu diantara transportasi umum yang cukup disukai golongan urban.
Angkutan yang mulai booming dalam satu tahun lebih paling akhir ini jadi andalan untuk menembus kemacetan di kota-kota besar.
Fenomena menjamurnya usaha serta pemakai ojek on-line mendorong Instansi Demografi Fakultas Ekonomi serta Usaha Kampus Indonesia buat survey tingkah laku beberapa pemakai ojek on-line, terutama Go-Jek.
Beragam temuan menarik didapat dari survey yang dikerjakan pada 3. 465 pemakai Go-Jek di sembilan lokasi : Jakarta, Bandung, Balikpapan, Jabodetabek, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, serta Surabaya.
“Survei ini didominasi oleh orang-orang umur produktif yang datang dari kelas menengah ke bawah, ” kata Kepala Instansi Demografi Fakultas Ekonomi serta Usaha Kampus Indonesia, Turro S. Wongkaren, di Jakarta, Kamis 22 Maret 2018.
Satu diantara temuan menarik dari survey itu yaitu masalah karakter dari beberapa pelanggan ojek on-line. Di ketahui beberapa pelanggan ojek on-line rata-rata mempunyai biaya pengeluaran bulanan sebesar Rp 2, 55 juta per bln..
“Ada 68 % (penumpang) yaitu wanita, ” tutur Turro menuturkan.
Sebagian besar pemakai Go-Jek didominasi lulusan SMA atau sederajat sejumlah 98 %. Sampai kini beberapa pelanggan biasanya terasa senang, aman, serta nyaman waktu berkendara memakai jasa Go-Jek.
Tidak ada komentar