Sejumlah 16 orang (terlebih dulu dimaksud 15 orang) Palestina tewas karena bentrok dengan pasukan militer Israel di perbatasan jalur Gaza. Ketahui hal itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan supaya di gelar penyelidikan berdiri sendiri serta transparan.
Ditulis dari situs The Times of Israel yang dimuat Merdeka. com, Sabtu (31/3/3). Dewan Keamanan PBB memohon ke-2 pihak bertikai untuk menahan diri serta turunkan kemelut.
Kuwait memajukan permintaan supaya Dewan Keamanan PBB mengadakan rapat darurat mengulas kondisi di Gaza.
Sesudah membuat rapat, seseorang petinggi PBB memperingatkan kekerasan dapat makin kronis dalam sekian hari yang akan datang serta menekan Israel taat pada hukum internasional.
" Aksi keras harusnya dikerjakan jadi jalan paling akhir serta kematian ini mesti diselidiki oleh pihak berwenang, " kata Taye-Brook Zerihoun.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebutkan sekurang-kurangnya 16 orang Palestina tewas serta lebih dari 1. 400 yang lain luka dalam benturan itu.
Rapat Dewan Keamanan PBB semula di gelar tertutup tapi lalu jadi rapat dengar pendapat terbuka.
Duta besar Palestina untuk PBB Riyad Mansur menyebutkan dia kecewa karna Dewan Keamanan tidak mengutuk momen yang dia sebut pembantaian pada beberapa pendemo.
" Kami mengharapkan Dewan Keamanan menanggung tanggung jawab serta meredakan kondisi yang jelas-jelas meneror keamanan serta perdamaian internasional, " kata Mansur.
" Resiko terjadinya kekerasan yang lebih meluas benar-benar riil. Ada potensi perseteruan baru di Jalur Gaza, " kata perwakilan Prancis.
Tidak ada komentar