Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono rapat koordinasi mendadak dengan Menteri Koordinator Bagian Perekonomian Darmin Nasution berkaitan penurunan tarif tol.
Satu diantara referensi yang digunakan yaitu besaran tarif berdasar pada saat konstruksi tol itu. Basuki menyebutkan, pihaknya tengah mengkalkulasi penurunan tarif yang diaplikasikan berdasar pada periode pembuatan jalan tol yang dibagi jadi empat dekade.
" Tempo hari saya telah katakan, ada empat grup tarif tol berdasar pada saat membuatnya. Seperti yang dibuat pada 1970-2000, harga nya Rp 200-300 per km, 2000-2010 sekitaran Rp 710 per km, 2010-2015 yaitu Rp 900-1. 100 per km, serta diatas 2015 yakni Rp 1300-1500, " terang dia di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Referensi data itu, menurutnya, bisa jadikan pegangan untuk turunkan tarif tol. " Bila tol yang telah Rp 200 per km (1970-2000), masa di turunkan? " bertanya dia.
Dia menyebutkan, diskusi dengan Darmin masalah tarif tol masih tetap berhenti hingga situ. Hal itu mesti dikaji selanjutnya, supaya aplikasi penurunan tarif dapat berlaku sama rata di semuanya ruas tol yang berada di Indonesia.
" Kita juga membahas, apakah aplikasi tarif ini juga akan diberlakukan di (ruas tol) perkotaan untuk tingkatkan service, " papar dia.
Tidak ada komentar