Transjogja Memiliki Inovasi Yang Tidak Membosankan Bagi Penumpang Bus
Menungggu adalah hal yang sangat membosankan bagi semua orang, Namun tidak di transjogja. Modal transportasi transjogja mencoba membuat inovasi dengan menghadirkan perpustakaan gratis bagi masyarakat yang sedang menunggu bus di halte. Menunggu bus datang di halte selalu jadi kegiatan yang membosankan. Namun Transformasi transjogja bisa mengatasi rasa bosan, perpustakaan mini yang disebut 'Pojok Baca Halte Bus' itu juga meningkatkan minat baca masyarakat. Dalam tahap pertama, perpustakaan tersebut dihadirkan di halte transjogja Jalan Hayam Wuruk. Ada tiga puluh lebih bacaan yang disusun di rak yang ada didalam halte. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Transjogja Sumaryoto, saat ini memang baru satu halte permanen yang dipasangi Pojok Baca.
Dalam beberapa hari kiedepan, Akan dilihat respon masyarakat yang apakh ini memiliki respon yang cukup baik bagi penumpang dan nanti kedepannya kalau memiliki respon yang bagus, Tidak ditutup kemungkina semua halte Bus pasti akan memiliki perpustakaan mini. Jumlah Pojok Baca akan ditambah. Bagus juga penumpang sambil menunggu bisa baca buku, tetapi nanti kita koordinasikan dengan dinas terkait untuk penyediaan bukunya," ujar Sumaryoto. Nantinya Pojok Baca akan dikembangkan di 30 halte permanen. Saat ini terdapat sekitar 120 halte permanen dan hanya sekitar 30 yang akan dipertahankan.
Paling tidak di titik strategis seperti di halte Prambanan, bandara, Giwangan atau Jombor bisa difasilitasi Pojok Baca. Penumpang bisa membaca sambil menunggu diangkut, namun kita lihat bagaimana perkembangannya," ucap Sumaryoto. Sementara perwakilan PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku operator transjogja, Dyah Puspitasari menyambut baik penempatan Pojok Baca di halte transjogja. Menurut dia, ide tersebut bisa diperluas jangkauannya di halte lain di wilayah DIY. Kalau kami melihat Pojok Baca ini ide bagus yang perlu didukung dan dikembangkan.
Dalam beberapa hari kiedepan, Akan dilihat respon masyarakat yang apakh ini memiliki respon yang cukup baik bagi penumpang dan nanti kedepannya kalau memiliki respon yang bagus, Tidak ditutup kemungkina semua halte Bus pasti akan memiliki perpustakaan mini. Jumlah Pojok Baca akan ditambah. Bagus juga penumpang sambil menunggu bisa baca buku, tetapi nanti kita koordinasikan dengan dinas terkait untuk penyediaan bukunya," ujar Sumaryoto. Nantinya Pojok Baca akan dikembangkan di 30 halte permanen. Saat ini terdapat sekitar 120 halte permanen dan hanya sekitar 30 yang akan dipertahankan.
Paling tidak di titik strategis seperti di halte Prambanan, bandara, Giwangan atau Jombor bisa difasilitasi Pojok Baca. Penumpang bisa membaca sambil menunggu diangkut, namun kita lihat bagaimana perkembangannya," ucap Sumaryoto. Sementara perwakilan PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku operator transjogja, Dyah Puspitasari menyambut baik penempatan Pojok Baca di halte transjogja. Menurut dia, ide tersebut bisa diperluas jangkauannya di halte lain di wilayah DIY. Kalau kami melihat Pojok Baca ini ide bagus yang perlu didukung dan dikembangkan.
Tidak ada komentar